Fosil Purba 247 Juta Tahun Ini Ungkap Rahasia Ikan Terbang
Lompatannya ketika keluar dari air, dengan sirip terentang lebar di kedua sisi tubuhnya, membuat ikan ini seakan-akan terbang. Perilaku ikan terbang itu tidak muncul tiba-tiba. Ikan terbang ternyata sudah mengembangkan perilaku unik ini sejak zaman purba.
Fosil ikan terbang purba yang ditemukan di Cina selatan mengungkapkan hal tersebut. Fosil itu menunjukkan sirip ikan terbang, yang lebar menyerupai sayap burung, telah dikembangkan jutaan tahun lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.
"Melompat keluar air adalah strategi ikan terbang untuk menghindari serangan predator," ujar Xu Guang-Hui, peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina di Beijing.
Xu dan timnya menemukan fosil spesies baru ikan terbang dari periode Triassic tengah, sekitar 247 juta tahun lalu. Temuan ini memperbarui fosil ikan terbang sebelumnya yang berasal dari periode Triassic akhir, sekitar 230 juta tahun lalu, yang digali di Austria dan Italia.
Untuk menghadapi predator yang mencoba menjebak di permukaan laut, ikan terbang mengembangkan strategi melarikan diri yang pintar. Berbeda dengan ikan lainnya, mereka melompat keluar dari air sehingga terhindar dari terkaman pemburu.
Ikan terbang modern memiliki dua atau empat "sayap", berupa sirip kaku yang memungkinkan mereka meluncur keluar air selama beberapa detik dan berkali-kali. Kemampuan terbang ini sangat berguna untuk menghindari predator.
Beberapa fosil ikan terbang yang ditemukan di Cina pun memiliki empat sayap. Ini menunjukkan ikan terbang purba berevolusi untuk meluncur jarak jauh dan melakukan manuver udara yang canggih.
"Hal ini mungkin membuka petunjuk tentang jenis predator kuno yang mereka hadapi," ujar Xu. Dia mengatakan reptil laut purba bisa jadi merupakan predator alami ikan terbang. Penelitian Xu diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B.
sumber: tempo.comArtikel bermanfaat lainnya: